Pertama-tama marilah kita panjatkan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, tuhan semesta alam yang tidak henti – hentinya mencurahkan rahmat, hidayah, dan nikmat sehat kepada kita semua sehingga kita dapat kembali berkumpul di dalam ruangan ini dalam kondisi sehat walafiat.
Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita sanjungkan kepada nabi besar kita, Muhammad SAW yang telah berjasa menuntun kita keluar dari jalan yang dimurkai Allah SWT ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan umatnya yang akan diberikan syafaatnya di Yaumil Akhir kelak, Amin.
Setan senantiasa menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan kemaksiatan.
RASULULLAH Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya setan itu menyusup dalam aliran darah anak Adam, maka persempitlah jalan masuknya dengan lapar (puasa).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Setan senantiasa menjerumuskan manusia ke dalam perbuatan dosa dan kemaksiatan.
Sekecil apa pun kesempatannya, akan senantiasa dipergunakan olehnya untuk menjerumuskan manusia. Bila kita hendak makan dan tidak berdoa, ia akan ikut makan bersama kita.
Demikian pula saat kita hendak tidur ataupun berkumpul dengan pasangan di atas ranjang, dia akan terus bersama bila kita tidak membentengi dengan doa.
Puasa merupakan salah satu jalan membentengi diri dari godaan setan, baik puasa Ramadhan maupun puasa-puasa sunah. Salah satu jalan masuk setan adalah melalui pintu nafsu dan syahwat.
Nafsu yang diperturutkan bisa menjadikan seseorang berlaku tamak, serakah, atau zalim.
Sedangkan syahwat yang diperturutkan bisa menjadikan seseorang melakukan tindakan amoral dan asusila.
Rasulullah pernah mengingatkan para pemuda yang telah mampu (ba’ah) untuk menikah.
Sedangkan bagi yang belum mampu (ba’at) untuk berpuasa. Sebabnya, puasa akan bisa meredam syahwat.
Ya, saat kondisi puasa, saat perut lapar, gejolak syahwat biasanya lebih reda dibandingkan bila perut kita dalam kondisi kenyang dan terisi makanan. Terlebih bila sebelumnya kita makan daging –semisal kambing, syahwat kita pun menjadi bergejolak.
Bagi yang sudah menikah, tidak menjadi masalah karena saat pulang ke rumah ada tempat melabuhkan. Namun bagi yang belum menikah, bisa menjadi siksaan bila tidak ditangani. Nah, salah satu solusi yang ditawarkan adalah memperbanyak puasa.
Selain menjadi peredam nafsu dan syahwat, puasa juga menjadi pembendung kita dari perbuatan-perbuatan dosa. Para pelaku puasa akan berhati-hati dalam bertutur, bertingkah laku, melihat, mendengar, dan mengoperasionalkan segala pancaindera yang dimiliki.
Mengapa? Karena ia akan takut pahala puasanya terhapus, lantaran dosa-dosa yang dilakukannya.
Rasulullah Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda, “Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak memerlukan ia meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari).
Para pelajar dan mahasiswa pasti berpikir ulang untuk mencontek saat ujian bila sedang puasa. Karena perbuatan itu termasuk bentuk kecurangan. Dan subhanallah… efek puasa akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup kita.
Maka, berbahagialah bagi para pelaku puasa, karena setan menjadi sempit jalan kerjanya. Namun demikian, jangan sampai tertipu. Lantaran puasa, kemudian melemaskan diri. Akibatnya, agenda-agenda ibadah yang biasanya dilakukan tidak tercover dengan alasan tubuh yang lemah.
Padahal seharusnya, saat berpuasa amalan mengalami peningkatan dibandingkan dalam kondisi tidak puasa karena penggodanya –setan– menjadi lemah, dan mengerjakan amalan dalam kondisi puasa akan memiliki keistimewaan tersendiri.
Labels:
CERAMAH
Thanks for reading CERAMAH RAMADHAN SINGKAT MENARIK - PUASA MEMPERSEMPIT JALANNYA SETAN. Please share...!
0 Comment for "CERAMAH RAMADHAN SINGKAT MENARIK - PUASA MEMPERSEMPIT JALANNYA SETAN"